Wednesday, July 29, 2020

Konsumsi Protein Nabati Bisa Turunkan Risiko Kematian


Sebuah studi terhadap 400 ribu responden menemukan, orang yang mengonsumsi protein nabati memiliki risiko kematian yang lebih rendah.

Ilustrasi Makanan Sehat

Myrenew22 - Studi terbaru peneliti dari Divisi Epidemiologi Kanker dan Genetik, National Cancer Institute menemukan keterkaitan antara konsumsi makanan berbasis protein tumbuhan atau nabati dengan penurunan risiko kematian. Para peneliti mulanya mencari hubungan antara pilihan protein yang dikonsumsi seseorang dengan angka kematian di Amerika Serikat.

Hasilnya, konsumsi protein dari makanan berbasis tumbuhan atau nabati menyebabkan risiko kematian yang lebih rendah. Belakangan diet makanan berbasis nabati alias plant-based diet memang ramai dibicarakan.

RajabandarQ: Situs Bandarq, DominoQQ, Poker Online


Tapi bukan berarti Anda dituntut buat jadi vegan atau vegetarian. 

Dalam konsep ini Anda secara sadar dan proporsional lebih banyak memilih makanan berbasis tumbuhan. 

Bukti yang didapat dari studi itu menunjukkan bahwa salah satu yang bisa direkomendasikan untuk menjaga kesehatan adalah modifikasi diet dalam pemilihan sumber protein.

Makanan dari sumber nabati disebut lebih bisa meningkatkan kesehatan dan memperpanjang harapan usia. Namun tidak semata buah dan sayur, 

Anda makanan berbasis nabati juga bisa Anda dapat dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan lemak sehat.

Melansir dari RajabandarQ, sebuah studi yang diterbitkan di Situs BandarQ melihat data pada lebih dari 416.104 laki-laki dan perempuan di Institut Kesehatan Nasional AS selama periode lebih 16 tahun dengan hampir 78.000 kematian.

Rata-rata, partisipan memperoleh 15 persen asupan energi dari protein, 40 persen dari tumbuhan dan 60 persen dari protein hewani termasuk 19 persen dari produk susu.

Hasilnya, konsumsi protein nabati berhubungan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Hubungan ini terbilang kuat ketika merujuk pada jenis-jenis makanan seperti roti, sereal dan pasta daripada daging dan telur.

Terbukti dengan mengganti telur dengan makanan berbasis tumbuhan berhubungan dengan risiko kematian 24 persen lebih rendah pada pria dan 21 persen lebih rendah pada perempuan. Para peneliti menyebut temuan ini membuktikan perubahan diet mampu mempengaruhi kesehatan dan harapan hidup. PROAKUN

Di samping pilihan makanan, peneliti juga melihat faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi seperti, kebiasaan merokok, diabetes, konsumsi buah dan penggunaan suplemen makanan.

Analisis data studi ini dilakukan sejak Oktober 2018 hingga April 2020. Validasi data berbasis pada kuesioner berisi informasi frekuensi jenis makanan pada diet, termasuk asupan dari protein dari nabati dan hewani.

Baca Juga - Beragam Manfaat Buah Naga, Bisa Sembuhkan Sel Tubuh Rusak


RAJABANDARQ

Share:

LIVE CHAT

Copyright © ASHLEY | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com